Alhamdulillah ini kamera dslr ku yang pertama hasil dari tak bosan-bosannya mengetuk pintu hati mamah dan ayah untuk membelikannya :D hanya bisa mengetuk pintu hati mereka, mau nabung pun gak mungkin, secara uang saku bulanan cuma berapa dan harga dslr itu berapa -___- keburu dslr uda jadi barang langka -_- dan mendapatkan ini juga penuh pengorbanan.
Pada suatu malam, singkat cerita LCD leptop biru Toshiba ku PECAH! Dan harga LCD bisa separoh harga dari leptopnya dan kalo ngurusi LCD terus dslr gak bisa kebeli dong. Aku juga butuh banget leptop tapi butuh dslr juga. Setelah sholat Istikharoh beberapa kali, dan aku juga hobi nge jepret, akhirnya aku memutuskan untuk mengesampingkan leptop demi DSLR!
23 Oktober 2011, aku dan mamah uda duduk manis di sebuah toko kamera digital di sebuah plaza. Tanya-tanya mana kamera dslr yang bagus. Setelah melalui berbagai observasi, terpilihlah
EOS CANON 550D.
Sempet ngerasa ini hanyalah sebuah mimpi #eaaa. Tak henti-hentinya mengucap syukur pada Tuhan dan berterimakasih sama mama dan ayah. Dan terimakasi kepada semua teman yang telah mendukung saya dan menyuport saya dan memijit2 tangan saya karena kecapean mengetuk pintu hati mamah dan ayah. Terimakasi pada pak sopir bis dan mas yang ngelayani di toko kamera, tanpa kalian semua saya tidak akan mulus untuk mendapatkan DSLR! #tenteng DSLR ala piala amy award.
Sempet ngerasa ini hanyalah sebuah mimpi #eaaa. Tak henti-hentinya mengucap syukur pada Tuhan dan berterimakasih sama mama dan ayah. Dan terimakasi kepada semua teman yang telah mendukung saya dan menyuport saya dan memijit2 tangan saya karena kecapean mengetuk pintu hati mamah dan ayah. Terimakasi pada pak sopir bis dan mas yang ngelayani di toko kamera, tanpa kalian semua saya tidak akan mulus untuk mendapatkan DSLR! #tenteng DSLR ala piala amy award.
Si canon ini uda pernah melancong kemana2, berhubung saya ikut ekskul AFOS (Aktifis Fotografi of SMAN 2) di sekolah jadi tiap ekskul selalu dibawa dan pernah memotret objek untuk dipamerkan di acara taunan fotografi di sekolah. Pernah ikut mengabadikan momen diklat SKI di trawas, momen2 disekolah sama temen2 sama keluarga.
Awalnya sih Cuma pengen beli kamera pocket ajalah yang tinggal mak..jepret! lagian ekskul afos juga Cuma seminggu sekali. Tapi karna ada hasutan dari berbagai media masa bahwa kamera pocket itu Hasil foto/gambar kurang memuaskan. Noise yang tinggi pada tingkat cahaya rendah. Lensa dan sensor yang kecil sehingga gambar yang terekam tidak mempunyai detail yang tajam. Tidak dapat menggunakan external flash. Baterai tidak tahan terlalu lama. Mudah hilang (ya karena kecil sih – gampang jatuh dari saku mungkin?). Warna / tone tidak natural atau sesuai dengan penglihatan mata kita (colour sering melenceng). Zoom yang terbatas dan biasanya pendek (optical), kalau digital zoom mengurangi resolusi gambar sehingga gambar menjadi pecah. Focus sering meleset apabila dalam pencahayaan rendah. Masalah red-eye sering timbul karena flash kurang tinggi posisinya dan bla bla bla. Kalo ada yang lebih bagus ya milih yang lebih bagus :D
Sekian!
0 opini:
Post a Comment